Daniel Fine adalah pendiri dan pemimpin sedikitnya empat perusahaan.
Kini, di usianya ke-21 tahun, Daniel pun mengejar gelar sarjananya di
Wharton School, University of Pennsylvania.
Dua tahun lalu, Daniel mendirikan Glass-U. Perusahaan dengan 10 karyawan ini memproduksi kacamata lipat yang mencetak brand berbagai perguruan tinggi di Amerika Serikat. Bahkan, Glass-U juga mendapatkan lisensi merchandise resmi
untuk festival musik besar seperti Lollapalooza dan World Cup 2014.
Daniel memproduksi kacamatanya di China dan mendistribusikannya ke
penjuru negeri.
Saat ini, Daniel duduk di bangku kuliah tingkat akhir. Dia mendanai
Glass-U dengan bantuan perusahaan tutor yang didirikannya sejak lulus
SMA, NexTutors. Daniel juga mendanai Fine Prints, perusahaan pakaian
yang dia dirikan sejak di bangku SMA dan Dosed, perusahaan teknologi
perawatan kesehatan yang mengerjakan aplikasi smartphone untuk membantu penderita diabetes.
Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, Daniel
bercerita tentang bagaimana dia memulai wirausaha dan mengapa dia
memutuskan untuk menyelesaikan pendaftaran Thiel Fellowship. Program ini
memungkinkan siswa untuk keluar dari sekolah dan memulai perusahaan.
Daniel juga bercerita tentang upayanya meraih gelar sarjana. Berikut
kutipan wawancaranya, seperti dilansir New York Times, Kamis (18/12/2014).
Pada usia berapa Anda memulai usaha?
Ketika berusia 11 tahun, adik saya, Jake yang berumur tujuh tahun
didiagnosa dengan diabetes tipe satu. Tidak lama kemudian kami
meluncurkan Team Brotherly Love dengan motto "menyelamatkan nyawa dan
menemukan obat". Ini adalah cikal bakal Juvenile Diabetes Research
Foundation dan terus berkembang dari sana. Hingga kini kami telah
menggalang dana sekira USD1,9 juta. Ketika menjual pakaian untuk
Brotherly Love, kami menyadari bahwa jika kami mampu memproduksi pakaian
tersebut sendiri, maka kami akan mendapatkan margin keuntungan yang
lebih tinggi, dan dengan begitu akan lebih banyak uang untuk diamalkan.
Ini adalah ide yang mendasari kelahiran Fine Prints.
Bagaimana Anda memiliki ide untuk membuat Glass-U?
Saya punya satu laci penuh dengan kacamata hitam. Kami ingin membuat
produk berkualitas tinggi namun dengan harga terjangkau. Kami lalu
meluncurkan
bisnis ini pada Rose Bowl 2013. Saat ini kami memegang hak
lisensi untuk ratusan perguruan tinggi, sebagian besar organisasi
mahasiswa di Amerika Serikat dan berbagai tempat hiburan.
Penjualan seperti apa yang Anda raih pada tahun pertama?
Kami tidak menyampaikan angka penjualan. Yang jelas, kami menjual 10 ribu unit kacamata.
Bisa ceritakan, kacamata apa ini?
Mereka dapat dilipat. Kacamata ini juga disimpan di kantung kecil
yang imut, dan sekarang kantungnya juga berlisensi. Kacamata berlisensi
ini kami banderol USD12,99. Dan kacamata asli tanpa logo lain kecuali
Glass-U dihargai USD9,99.
Bagaimana Anda mendapat hak lisensi pada Piala Dunia 2014?
Sejak meluncurkan produk ini saya selalu berkata, "Dapatkah kau
bayangkan jika kita membawa kacamata ini ke Piala Dunia?" Dulu itu
benar-benar hanya mimpi. Kemudian, salah satu teman saya yang mencintai
sepakbola dan bermain di University of Pennsylvania mengejar panitia
Piala Dunia untuk saya. Sayangnya, saya mengalami kecelakaan bersepeda
yang cukup parah, mematahkan tulang saya dan benar-benar lupa dengan
Piala Dunia. Pada November 2013, ketika melihat logo Piala Dunia, saya
lalu berpikir, apa yang terjadi ya?
Saya kemudian melihat kembali email yang dikirimkan Ben kepada
kepala lisensi untuk FIFA. Saya menulis email ke mereka, memperkenalkan
diri dan menanyakan kabar pengajuan lisensi. Ternyata, prosesnya sudah
ditutup dan saya diminta menghubungi mereka kembali untuk Piala Dunia
2018.
Saya kirim email lagi dan bertanya siapa yang mendapat hak
pembuatan pakaian dan aksesoris Piala Dunia 2014. Ternyata yang menang
adalah Adidas dan satu perusahaan lain. Lalu saya minta kontak orang di
perusahaan tersebut dan nekat menelefonnya, padahal saya tidak kenal
orang itu. Ternyata saya tersambung dengan direkturmya langsung yang
juga familiar dengan produk kami. Itulah cerita bagaimana kami menjadi
pemegang lisensi resmi untuk FIFA.
Anda mempertimbangkan untuk melamar Thiel Fellowship, sebuah
program pendanaan bernilai USD100 ribu untuk meninggalkan sekolah dan
mengejar mimpi Anda?
Saya lolos hingga tahap kedua, tetapi tidak menyelesaikan lamaran
saya. Di University of Pennsylvania, saya belajar di ruang kelas.
Tetapi banyak keuntungan yang saya dapatkan dengan berada di sini dan
tumbuh sebagai seseorang dan belajar tentang siapa saya, dan akan
menjadi apa saya?
Apakah gelar akademis itu penting?
Di Sillicon Valley, tidak masalah jika kita tidak memiliki gelar
akademis. Tetapi jika Anda melihat sektor lain seperti kedokteran atau
keuangan, orang melihat gelar akademis sebagai aset wajib. Tumbuh dengan
orangtua yang berprofesi sebagai dokter dan bekerja dengan orang dari
lingkungan tersebut telah membuktikan hal itu. Memiliki alamat email
resmi dari kampus juga telah membuka banyak pintu kesempatan. Saya rasa
gelar akademis adalah hal yang penting, dan akan terus menjadi penting.
Bagaimana Anda mendanai perusahaan ini?
Pada tahun pertama, saya benar-benar terikat pada keuntungan
bisnis sebelumnya. Saya juga beruntung memenangi banyak penghargaan yang
memberikan banyak modal.
Seperti apa hari yang biasa Anda jalani?
Hari ini saya bangun pukul 7.21 pagi, lari 5 km di pusat
kebugaran, melatih kekuatan dan kemudian menerima telefon bisnis dengan
calon distributor di Texas. Saya mandi, pergi ke kantor, kemudian
bertemu dengan tim Management 100. Ini adalah tim berisi 10 mahasiswa
baru Wharton yang bekerja untuk proyek Team Brotherly Love. Saya
kembali ke sini dan berbicara dengan Anda.
Dalam setengah jam, saya harus kuliah Management 104 disambung
dengan Stat 102 hingga 4.30 petang. Lalu saya ada rapat lain diteruskan
dengan hang out sebentar bersama teman sekira pukul 5.30 dan bersiap
mendatangi acara teman. Saya mungkin akan kembali ke kantor pukul tujuh
sekira setengah hingga satu jam untuk memeriksa beberapa hal. Kemudian
saya akan makan malam dengan teman dan kembali ke kantor selama sejam.
Setelah itu saya mungkin akan ke sekretariat organisasi kampus dan
kemudian bekerja lagi hingga sekira pukul satu pagi.
Bagaimana dengan tugas kuliah?
Itu jadi perjuangan tersendiri. Saya tidak memiliki cukup waktu
dalam sehari. Saya mahasiswa dengan nilai rata-rata B, dan itu tidak
masalah buat saya. Saya tidak perlu menjadi mahasiswa unggulan di kelas,
dan saya tidak melamar untuk pekerjaan yang mencari kandidat dengan
nilai IPK tertentu.
Apa fokus rencana Anda setelah lulus kuliah?
Dosed. Ini adalah solusi mobile yang dimaksudkan merevolusi cara
para penderita diabetes mengatur dan melacak dosis insulin mereka.
Produk ini akan menjadi solusi masalah perkiraan. Ketika seseorang
melihat hamburger dan berkata, "Oke, makanan ini memiliki 30
karbohidrat." Tetapi sebenarnya indeks karbohidrat di hamburger itu
adalah 37, maka si penderita diabetes akan mengambil dosis insulin yang
salah.
Usaha ini sebenarnya lahir dari sebuah ketidaksengajaan. Seorang
teman yang merupakan fellow di program Thiel datang ke Pennsylvania
untuk sebuah acara. Kami makan malam bersama dan saya bercerita padanya
tentang masalah yang dihadapi penderita diabetes seperti adik saya.
"Ingin melakukannya?" kata si teman. Kami lalu bergadang semalaman dan
menggelontorkan ide ini kemudian memenangi sebuah penghargaan untuk
terobosan teknologi dan kesehatan dalam delapan jam kemudian.
Perusahaannya sendiri berdiri pada Maret lalu.
Ini adalah hal yang penting bagi saya. Jake didiagnosa menderita
diabetes di RS Anak Philadelphia satu dekade lalu. Musim panas ini dia
magang di departemen endokrinologi dan sekarang mengerjakan tes beta
dengan mereka. Semua saling melengkapi.